Surabaya

House of Sampoerna

 

House of Sampoerna adalah museum yang dimiliki oleh pabrik rokok HM Sampoerna yang terletak di daerah dapuan, Surabaya. Jika kita ingin ke HoS, kita bisa lewat penjara Kalisosok.Nah, Kalisosok ini merupakan tempat bersejarah, lho karena dulu Kalisosok adalah penjara, tetapi sekarang sudah tidak ada penghuni nya. Oh ya, di dalam Museum House of Sampoerna, kita bisa melihat alat-alat yang dipakai pada jaman dahulu, saat membuat rokok. Kita juga bisa jalan-jalan mengelilingi Surabaya jaman dulu, lho. Jika kalian mau, kalian bisa mengelilingi gedung-gedung tua yang ada di Surabaya dengan menaiki bus HoS, yang biasanya disebut dengan SHT atau Surabaya Heritage Track. Jika mau naik bus SHT, kita harus booking maksimal 1 hari sebelum naik bus.

Nah, tadi sore (16 April 2014), kami sekeluarga pergi ke House of Sampoerna dan menaiki bus SHT. Di dalam bus, kita akan dibagikan keplek yang di gantung di leher. Nah, tempat tujuan hari ini adalah Kantor Pos, Gereja Kepanjen, dan yang terakhir adalah De Javasche Bank atau yang kita kenal sekarang dengan Bank Indonesia(BI).
Keplek yang dibagikan, sebagai tanda

Pada saat Belanda ke Surabaya, mereka melakukan 3G, yaitu Gold(kekayaan), Glory(Kejayaan), dan Gospel(penyebaran agama).

Oh ya, ternyata, dulu nama Kota Surabaya adalah Hujunggalu. Kita mulai dari Jembatan Merah Surabaya. Jembatan Merah adalah jembatan yang penting, lho. Di sebelah timur jembatan merah, adalah tempat tinggal orang China. 

Kami tadi juga melewati PTPN X. Dulunya, PTPN X adalah Kolonial Bank. Nah, kalian juga tau kan dengan gedung bank mandiri? Ternyata, dulu gedung Bank Mandiri adalah Kantor Perkebunan Belanda, lho. Dan gedung merah putih,yang sekarang dibuat pertamina, dulunya adalah tempat hiburan orang Belanda. 

Nah, akhirnya kami sampai ke rute yang pertama, yaitu Kantor Pos.

Kalian pasti banyak yang tidak tahu kenapa warna kantor pos selalu oranye. Ternyata, warna oranye pada kantor pos adalah warna kejayaan Belanda. 
Di dalam kantor pos juga ada yang menjual perangko-perangko lama dan uang logam serta uang kertas lama. Uang kertas lama dujual Rp.15.000,- itu yang kecil dan hanya 1 lembar saja. Uang logam lama 1 set (kira-kira isi 10) harganya Rp.250.000,-


Bagian luar kantor pos

Selanjutnya, rute ke-2 adalah mengunjungi Gereja Kepanjen. Gereja Kepanjen adalah Gereja Katolik yang dibangun pada tahun 1899. Di dalam Gereja Kepanjen, ada Gua Maria yang sangat besar sekali. Nah, di dalam gereja-nya, kursi-kursi gereja membentuk salib. Pada waktu misa, romo,lektor,dll tidak menggunakan mikrofon karena suara nya menggema. Gereja ini termasuk gereja tertua di Surabaya. Memang, gereja ini kelihatan tua tetapi gereja ini masih dipakai. Gereja ini termasuk gereja terbesar di Surabaya.
 Patung Tuhan Yesus yang terdapat di Gereja Kepanjen

Altar Gereja Kepanjen 

Rute yang ketiga adalah menuju ke De Javasche Bank atau yang sekarang ganti nama menjadi Bank Indonesia (BI). Bank ini adalah Bank Jawa milik Belanda.  Nama De Javasche Bank berganti nama menjadi Bank Indonesia (BI) sejak 1953. Saya akan menceritakan sedikit tentang lahirnya Bank Indonesia.


a) Nasionalisasi De Javasche Bank (DJB)

Pada 19 Juni 1951, pemerintah membentuk Panitia Nasionalisasi DJB untuk mengatur pembelian saham DJB yang diperdagangkan di Bursa Efek Amsterdam. Pada 3 Agustus 1951, pemerintah mengajukan penawaran kepada para pemilik saham DJB. Dalam waktu dua bulan, hampir seluruh saham DJB terbeli.

b)Bank Sentral pun lahir 

Akhirnya pada tanggal 1 Juli 1953, lahirlah Bank Indonesia melalui UU.No. 11/1953 menggantikan DJB dan merupakan bank sentral milik Indonesia dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Gubernur pertama Bank Indonesia(BI) adalah Mr.Sjafruddin Prawiranegara, dari tahun 1953-1959.

Nah, di dalam museum ini, kita diberitahu tentang bank jaman dulu, mulai dari penyimpanan uang, penyimpanan emas batangan, dan yang lainnya.

Nah, dulu kan tidak ada CCTV, jadi, brankas penyimpanan uang dimasukkan ke lorong dan ada kaca. Nah, kaca ini berfungsi sebagai CCTV. Yang kedua adalah tempat membuatan uang. Dahulu, uang bisa disobek, lho. Jadi, jika kita punya uang 2000, dan ingin menjadi 1000, dibagian tengahnya ada garis dan bisa disobek. Maka dari itu, uang jaman dulu disebut uang sobek.

Oh ya, jika mau kesana, kita bisa telpon dulu,lho. Ini data lengkap tentang House of Sampoerna

Taman Sampoerna 6 SBY 60163, Indonesia
Telp. +62313539000
Fax. +6231359009
www.houseofsampoerna.museum 

 

  

Comments

Popular Posts